Generasi Z, juga dikenal sebagai Gen Z, adalah kelompok generasi yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, termasuk anak-anak kita yang sedang sekolah di bangku TK, SD, bahkan Sekolah Menengah. Mereka tumbuh dan hidup dalam era teknologi yang maju, di mana internet dan media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Karakteristik Gen Z ini tentunya sangat berbeda dari generasi sebelumnya. Apakah putra-putri Ayah Bunda memiliki karakter seorang Gen Z? Lalu bagaimana sebagai orangtua, kita menyikapi karakter unik ini? Yuk simak pembahasannya!

Karakteristik Gen Z:

  1. Digital Natives: Gen Z tumbuh dengan teknologi, sehingga mereka akrab dan terbiasa menggunakan perangkat digital dan internet sejak usia dini.
  2. Multitasking: Mereka sering melakukan banyak hal sekaligus, seperti membuka beberapa aplikasi dan platform sosial media sekaligus.
  3. Cenderung Mandiri: Gen Z cenderung mandiri dan suka mencari informasi dan solusi secara mandiri melalui internet.
  4. Pendekatan Visual: Mereka lebih tertarik pada konten visual seperti video dan gambar daripada teks panjang.
  5. Kritis terhadap Informasi: Gen Z cenderung lebih kritis terhadap informasi yang mereka terima dari media dan internet, namun juga lebih rentan terhadap konten yang dapat mempengaruhi emosi mereka.
  6. Advokasi dan Keterlibatan Sosial: Mereka terlibat dalam isu-isu sosial dan lingkungan, dan mereka cenderung berpartisipasi dalam gerakan sosial dan advokasi. Contoh positifnya, aksi bersih-bersih sungai oleh sekolompok pemuda, Pandawara Group yang patut dicontoh oleh anak-anak.
  7. Hiburan dan Kreativitas: Mereka menyukai hiburan dan mengekspresikan kreativitas mereka melalui platform media sosial.

Cara Orangtua Menghadapinya:

  1. Terlibat Aktif dalam Dunia Digital: Orangtua perlu memahami dan mengerti teknologi dan platform media sosial yang digunakan oleh Gen Z agar dapat berinteraksi dan terlibat aktif dalam kehidupan digital mereka.
  2. Aturan Penggunaan Gadget: Tetapkan batasan dan aturan terkait penggunaan gadget, termasuk waktu layar yang wajar. Dorong mereka untuk menghabiskan waktu di luar ruangan dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
  3. Sediakan Konten Positif: Berikan akses pada konten positif, mendidik, dan menginspirasi yang dapat memotivasi mereka untuk mengembangkan minat dan bakat mereka.
  4. Bimbing dalam Menghadapi Informasi: Ajarkan Gen Z tentang pentingnya memverifikasi informasi, mengenali hoaks, dan berpikir kritis tentang apa yang mereka konsumsi secara online.
  5. Dorong Keterlibatan Sosial yang Positif: Mendukung keterlibatan sosial mereka dalam isu-isu penting, dan berbicara dengan mereka tentang pentingnya menjadi pengguna yang bertanggung jawab dalam dunia digital.
  6. Bicara Terbuka tentang Teknologi dan Etika Digital: Diskusikan tentang etika digital, privasi, dan perlunya memahami konsekuensi dari tindakan online.
  7. Perhatikan Kesehatan Mental: Jaga kesehatan mental mereka dengan mendengarkan dan memberikan dukungan ketika mereka menghadapi tekanan atau masalah dalam lingkungan digital.
  8. Ajarkan Keterampilan Kritis dan Kreativitas: Bantu mereka mengembangkan keterampilan kritis, analitis, dan kreatif agar dapat memanfaatkan teknologi dengan bijaksana dan menghasilkan konten yang bermanfaat.

Dengan memahami karakteristik Gen Z dan berinteraksi secara positif dengan mereka dalam dunia digital, orangtua dapat membantu mereka mengoptimalkan manfaat teknologi sambil meminimalkan dampak negatifnya. Dukungan dan arahan yang tepat akan membantu Gen Z menjadi generasi yang bertanggung jawab, kritis, dan kreatif dalam beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang terus berubah. Semangat belajar menjadi orangtua Anak Gen Z yang keren!

PG/TA Hidayatul Mubtadi-in, Berakhlakul Islami dan Berprestasi 🤩

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *